Geger Aksi Juru Kunci Pesta Narkoba di Makam Raja Pamekasan
WARTAJAWA – sebuah kota kecil yang sarat nilai sejarah dan budaya di Pulau Madura, mendadak digemparkan oleh kabar tak terduga. Seorang juru kunci makam raja yang selama ini dikenal sebagai sosok pendiam dan taat adat, justru tertangkap tangan tengah menggelar pesta narkoba di kompleks makam keramat yang dijaga olehnya. Peristiwa ini sontak memancing reaksi keras dari masyarakat dan tokoh agama setempat.
Penangkapan terjadi saat pihak kepolisian melakukan razia rutin di beberapa titik rawan peredaran narkotika. Namun, tak disangka, informasi dari warga sekitar membawa mereka ke kompleks makam Raja Raden Panji Muhammad Noor, salah satu situs paling dihormati di Pamekasan. Di sinilah, aparat mendapati juru kunci bersama tiga rekannya sedang asyik mengonsumsi sabu.
Yang membuat masyarakat semakin tercengang adalah lokasi kejadian. Kompleks makam raja bukan hanya tempat sakral, tetapi juga menjadi simbol sejarah kerajaan Pamekasan yang masih dihormati hingga kini. Aksi juru kunci ini dianggap sebagai bentuk penistaan terhadap nilai-nilai budaya dan spiritual masyarakat Madura.
Dari hasil penggeledahan, polisi menemukan sejumlah barang bukti, termasuk alat isap sabu, paket kecil narkotika jenis sabu, serta minuman keras. Ketiga orang lainnya yang turut diamankan diketahui berasal dari luar kota, diduga kuat merupakan jaringan pengedar yang menjadikan lokasi tersebut sebagai tempat aman untuk konsumsi barang haram itu.
Baca juga: Polisi Ringkus 37 Anggota Ormas, Memalak Pedagang di Ciledug Tangerang
Menurut Kapolres Pamekasan, AKBP Rendra Arif Setiawan, aksi ini sudah direncanakan dan bukan pertama kali dilakukan. “Kami mendapatkan informasi bahwa kegiatan ini telah berlangsung beberapa kali. Pelaku memanfaatkan kesakralan tempat tersebut sebagai tameng dari pengawasan aparat,” ujarnya dalam konferensi pers.
Banyak yang menilai perlunya sinergi antara aparat, pemerintah daerah, dan tokoh masyarakat untuk mengamankan dan menghormati tempat-tempat sakral di wilayah mereka. Warga bahkan melakukan aksi simbolik dengan doa bersama di makam raja sebagai bentuk penebusan dan penghormatan.
Pemerintah Kabupaten Pamekasan merespons cepat insiden ini. Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam, mengutuk keras kejadian tersebut dan mengusulkan audit terhadap seluruh pengelola situs budaya dan makam keramat. “Tidak ada tempat untuk penyalahgunaan narkoba, apalagi di ruang sakral seperti makam raja. Kami akan menindak tegas,” tegasnya.
Kasus ini menjadi refleksi pahit bagaimana narkoba bisa menyusup hingga ke ruang-ruang paling suci. Masyarakat berharap insiden ini menjadi momentum perbaikan sistem pengelolaan situs budaya, sekaligus mempertegas perang melawan narkoba yang kian merusak sendi-sendi moral bangsa.