Pembangunan tower Base Transceiver Station (BTS), Pembangunan Terpaksa di Hentikan
WARTAJAWA – Pembangunan tower Base Transceiver Station (BTS) yang berlokasi di kawasan Buaran Indah, Kota Tangerang, resmi dihentikan sementara oleh pihak berwenang. Keputusan ini diambil menyusul belum terpenuhinya perizinan yang diwajibkan oleh pemerintah daerah. Warga sekitar pun turut memberikan sorotan terhadap kegiatan pembangunan yang dianggap terburu-buru tanpa sosialisasi yang memadai.
Penghentian proyek ini dilakukan setelah adanya laporan dari masyarakat mengenai aktivitas pembangunan yang dinilai menimbulkan keresahan. Tim dari Satpol PP Kota Tangerang segera melakukan peninjauan lapangan dan menemukan bahwa pembangunan belum mengantongi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) serta dokumen analisis dampak lingkungan yang memadai.
Kepala Satpol PP Kota Tangerang, dalam keterangannya, menjelaskan bahwa tindakan penghentian adalah bentuk penegakan aturan. Ia menegaskan bahwa setiap pembangunan fisik, terlebih yang bersifat strategis seperti tower BTS, wajib melalui proses perizinan lengkap agar tidak menimbulkan persoalan hukum maupun sosial di kemudian hari.
Sementara itu, pihak pengembang tower mengklaim bahwa proses perizinan masih dalam tahap pengajuan dan sedang menunggu persetujuan dari instansi terkait. Mereka menyatakan komitmen untuk memenuhi seluruh ketentuan yang berlaku dan berharap proyek dapat kembali berjalan setelah semua izin selesai diproses.
Warga Buaran Indah sendiri mengaku tidak mengetahui adanya rencana pembangunan tower tersebut sebelumnya. Beberapa tokoh masyarakat menyayangkan kurangnya komunikasi antara pihak pengembang dan masyarakat setempat. Mereka khawatir keberadaan tower akan berdampak pada kesehatan, estetika lingkungan, hingga nilai jual properti di sekitar lokasi.
Baca juga: Cuaca Kota Tangerang Didominasi Cerah Berawan, Warga Diminta Tetap Waspada!
Isu keamanan dan radiasi elektromagnetik turut menjadi perhatian warga. Meski sejumlah studi menyatakan tower BTS relatif aman, kekhawatiran masyarakat tetap harus menjadi pertimbangan utama dalam setiap proses pembangunan. Oleh karena itu, warga meminta agar dilakukan kajian terbuka dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk ahli dan perwakilan komunitas lokal.
Pengamat tata kota menilai kejadian ini mencerminkan lemahnya pengawasan awal terhadap pembangunan infrastruktur teknologi. Ia menyarankan agar pemerintah daerah memperketat proses verifikasi izin dan lebih aktif mensosialisasikan kebijakan tata ruang kepada masyarakat agar kasus serupa tidak terulang.
Di sisi lain, penghentian ini menyoroti pentingnya keseimbangan antara pembangunan teknologi dan perlindungan hak-hak warga. Kemajuan infrastruktur telekomunikasi memang penting, namun harus dilakukan secara bertanggung jawab, transparan, dan sesuai prosedur hukum.
Pemerintah Kota Tangerang menyatakan akan memfasilitasi mediasi antara pengembang dan warga untuk mencari solusi terbaik. Pembangunan tower BTS di Buaran Indah baru akan diizinkan kembali apabila semua izin lengkap dan masyarakat sekitar telah diberikan pemahaman yang jelas tentang manfaat serta risikonya.
